Intensitas hujan yang belum juga berkurang memicu terjadinya bencana tanah longsor dan tanah gerak. Karena itu Bupati Indartato menghimbau kepada warga yang tinggal dikawasan rawan bencana untuk tetap waspada. “Hujan masih sering turun. Kami barharap masyarakat yang berada didaerah rawan bencana untuk tetap bersikap waspada,” katanya disela-sela meninjau mushola yang roboh karena gerakan tanah di Desa Gemaharjo, Tegalombo, Sabtu (8/4/2017).
bangunan Mushola Bhabul Janah di Dusun Dondong itu ambruk dan rata dengan tanah. Robohnya sarana peribadatan tersebut dipicu karena gerakan tanah. Sebab lokasinya berdekatan dengan titik longsor pada jembatan bely, yang kondisi tanah masih bergerak. Dikuatirkan bila tanah masih bergerak akan membahayakan rumah disekitarnya.
Selain mendatangi mushola roboh, Bupati bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Tri Mujiharto juga melihat langsung evakuasi material longsoran pada dua titik. Tepatnya di Desa Tegalombo. Material tanah longsor yang menutup akses Tegalombo-Tulakan tersebut dibersihkan dengan menggunakan alat berat. Para pengguna jalan yang sebelumnya tidak dapat melintas, akhirnya bisa meneruskan perjalanannya. (david/arif/humas pacitan/ foto: nasrul hidayat via WA grup BS)