Padang: Senin (25/9) tepat pukul 08.05 pagi, Agus Harimurti Yuhoyono (AHY) tiba di
Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. Kedatangan perdana Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ke Padang ini disambut hangat Bupati Padang Pariaman Ali Mughni dan Rektor Universitas Bung Hatta (UBK) Prof. Dr. Azwar Ananda. Dari
bandara, AHY langsung menuju UBK untuk menemui para mahasiswa baru yang
menunggunya untuk kuliah umum.
Cuaca cerah menemani perjalanan AHY menuju UBK. Sepanjang perjalanan, mata
disejukkan dengan pemandangan hamparan sawah hijau yang membentang luas di sekitar
wilayah kampus, berpadu dengan deretan rumah khas tradisional Minang. Ketika turun dari
mobil, terdengar teriakan melengking, “ciaaaaaa …. .” Rupanya teriakan tersebut adalah
pertanda dimulainya Tari Gelombang untuk menyambut AHY.
Di hadapan mahasiswa-mahasiswi baru UBH angkatan 2017, AHY memberikan kuliah
umum dengan tema “Generasi Muda Minangkabau Menjemput Indonesia Emas 2045”.
AHY menyampaikan bahwa di abad 21 bukan hanya era generasinya yang berbeda, tetapi
kompetisi yang ada kini melampaui batas global, terutama bagi para millenials (generasi yang lahir pada tahun 90’an) yang disuguhkan dengan segala sesuatu yang serba cepat, praktis, dan instan. “Dalam kompetisi global, pemenang kompetisi bukanlah yang paling kuat dan paling besar, tetapi mereka yang cerdas, punya kapasitas dan kemauan yang akan memenangkan kompetisi global di abad 21,” jelasnya.
Salah satu fenomena yang dominan di abad 21, menurut AHY adalah maraknya penggunaan sosial media. “Sosial media seperti dua mata pisau. Dengan sosmed kita bisa
mengekspresikan pemikiran kita kepada pihak mana saja, tapi jika tidak digunakan dengan
baik akan menjadi propaganda yang destruktif seperti hoax atau berita palsu,” AHY
menerangkan.
“Kita jangan sampai menjadi budak teknologi, jangan sampai seperti robot yang kehilangan
nilai manusia sehingga tidak mengapresiasi seni dan etika dalam kehidupan sehari-hari,”
tegasnya.
Kunjungi Kelok Sembilan, AHY Berharap Infrastruktur Terus Dikembangkan untuk
Kesejahteraan Warga Payakumbuh: Setelah memberi kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Jembatan Kelok Sembilan yang menjadi Ikon Sumatera Barat dengan arsitektur unik dan pemandangan lembah yang indah. Perjalanan jalan darat ditempuh sekitar empat jam dari kota Padang.
AHY yang sudah sejak lama ingin berkunjung ke tempat ini sangat takjub melihat
pemandangan lembah di sekitar jembatan yang berdiri kokoh setinggi 10-15 meter.
“Pemandangan di sini sangat indah, sangat cocok sebagai ikon Sumbar karena tidak hanya
menghubungkan Sumbar dan Riau, tetapi juga mejadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan dan membantu mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujar AHY
kepada para wartawan.
Beberapa wartawan juga sempat menyampaikan bahwa Kelok Sembilan ini diresmikan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Memang benar jembatan ini diresmikan oleh Pak
SBY, dan saya berharap Pak Jokowi selaku Presiden RI yang sekarang dapat terus
mengembangkan infrastruktur seperti ini yang tentunya bermanfaat sebagai jalur transportasi bagi masyarakat,” AHY menjelaskan.
Ditemani Bupati Lima Puluh Kota Irfendi Arbi, AHY juga sempat menikmati jagung bakar
hangat dan air kelapa di warung di kawasan Kelok Sembilan.
Dalam perjalanan dari Padang menuju Kelok Sembilan, AHY dan rombongan singgah
sejenak di Lembah Anai untuk melihat keindahan air terjun dan menikmati udara sejuk di
sana, sambil menyapa warga setempat yang ingin berfoto bersama. AHY juga sempat mampir bersilaturahmi ke rumah dinas Bupati Lima Puluh Kota.
AHY Gelar Sersan Bersama Para Pemuda Payakumbuh
Payakumbuh: Hujan rintik-rintik tidak menghalangi para pemuda pemudi Payakumbuh untuk menghadiri acara “Sersan” Serius tapi Santai bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gelangang Olahraga Remaja (GOR) M. Yamin, Senin (26/9) malam.
Kental dengan nuansa anak muda lengkap dengan lampu sorot berwarna-warni, antusiasme remaja Payakumbuh tidak terbendung. Mereka berebutan melayangkan pertanyaan-pertanyaan menarik untuk AHY. Vicky misalnya, bertanya mengapa banyak mahasiswa Indonesia yang berkualitas setelah lulus kuliah memilih untuk bekerja di luar negeri ketimbang di Indonesia, padahal Indonesia membutuhkan kualitas mereka.
“Ada fenomena brain-drained dimana orang-orang terbaik justru memilih berkarier di negeri orang dan tidak di negeri sendiri, tetapi belum tentu semua seperti itu tergantung bagaimana kita menyikapinya,” jawab AHY.
“Mungkin ada kalanya mereka mencari pengalaman di luar dan memperkaya ilmu agar kelak ketika kembali ke Indonesia tidak kalah bersaing dalam kompetisi global,” lanjutnya. Oleh karena itu, menurut AHY, peran pemerintah juga cukup krusial untuk menyediakan lapangan kerja agar dapat memperdayakan mereka yang sudah selesai kuliah.
Di penghujung acara, AHY menyumbangkan suaranya ditemani salah satu pemudi, Kinanti
dan menyanyikan lagu “Dia” ciptaan Anji. Paduan suara dadakan menggema di seluruh GOR yang diberi nama dari pahlawan nasional sekaligus sastrawan asal Sumatera Barat, M. Yamin itu
Sebelum menghadiri acara Sersan, AHY sempat bersilaturahmi ke rumah dinas Walikota
Payakumbuh Riza Falepi yang jaraknya hanya sekitar 200 meter dari GOR.[RP]