TNI/Polri Tebar Pesan Damai Lewat ‘Wayang Semeru’

0
65

Pacitan – Terciptanya suasana damai tak cukup mengandalkan peran aparat. Masyarakat pun diimbau berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Sinergitas TNI/Polri serta masyarakat dalam sosialisasi kamtibmas tergambar dalam pentas seni kontemporer bertajuk ‘Wayang Semeru’.

“Poskamling jangan dibiarkan kosong. Marga masyarakat harus peduli dengan keamanan lingkungannya,” ucap dalang Ki Sutardi sembari memainkan tokoh Semar, Minggu (13/10/2019) pagi.

Dialog di jagat pakeliran itu pun berlanjut. Bagong, yang tak lain putra Semar menanyakan contoh nyata kepedulian masyarakat terhadap keamanan lingkungan. Sebab, menurut anggota punakawan yang dikenal jenaka ini, dunia sekarang interaksi sosial tak sekuat dulu lagi.

“Bagaimana supaya sikap peduli lingkungan sekitar itu bisa kita bangkitkan, Romo?” tanya Bagong.

“Suatu contoh, jika ada orang bertamu di lingkungan kita lebih dari 24 jam, maka harus lapor Pak RT atau Pak RW,” jawab Semar bijak.

Meski berlangsung singkat, pergelaran wayang kulit di tribun alun-alun tersebut cukup menyita perhatian. Apalagi pelaksanannya bersamaan Car Free Day. Suasana makin meriah dengan kehadiran pesinden Nyi Kusmini dari Bekasi. Seniman perempuan itu tampil kompak bersama MC Ki Bagong dari Pacitan.

Tidak itu saja, pada sesi hiburan seorang anggota Satlantas bernama Sayuti langsung memegang mikrofon. Personel polri asal Ponorogo ini pun mengajak seorang polwan berduet menyanyi. Dengan suara merdu, pesinden bernama Trisna itu pun menyahut tiap bait lagu bergenre dangdut tersebut dengan runtut. Polwan berjilbab itu sesekali juga melempar kelakar lucu.

Dalang Ki Sutardi mengatakan dalam pentas selama 1,5 jam itu dirinya sengaja mengangkat beberapa thema. Antara lain #TolakKerusuhan#JogoPacitan, dan #JogoJawaTimur. Sebab, lanjut anggota Kodim 0801 berpangkat Letda itu, jika kerusuhan terjadi, masyarakatlah yang rugi. Dampak lain adalah terganggunya sektor ekonomi.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan tiap potensi gangguan kamtibmas. Meski selama ini Pacitan dikenal aman, namun warga tak boleh lengah. Terlebih para pelaku tindak kejahatan maupun terorisme kerap bersembunyi di wilayah yang relatif tenang.

“Manakala ada orang yang tidak kita kenal dan (perilakunya) mencurigakan, aparat setempat dalam hal ini RT/RW agar menghubungi aparat keamanan terdekat,” tandas pria yang belajar mendalang secara otodidak di sanggar seni milik batalyon di Cibinong tersebut. (PS/PS/Diskominfo)