Satu Nyawa Melayang Sia-Sia Di JLS

0
861

Pacitannews – Satu nyawa kembali melayang sia-sia diruas Jalan Lintas Selatan (JLS), tepatnya didepan Balai Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Sabtu (11/5) kemarin. Sri Peni (75), warga Dusun Nggundi, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, akhirnya meregang nyawa setelah tertabrak iringi-iringan Moge (motor gede) yang melaju sangat kencang dari arah Ngadirojo menuju Pacitan. Menurut keterangan sejumlah saksi mata di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sebelum peristiwa kecelakaan maut itu terjadi, Sri Peni, tengah bertandang kerumah anaknya di Dusun Padi, Desa Purwoasri. Setelah beberapa saat bercengkerama dengan anak dan cucunya, ia berniat pulang dengan berjalan kaki. Sesampainya didepan Balai Desa Purwoasri, korban berusaha menyeberang jalan dengan maksud memperpendek jarak tempuh menuju kediamannya di Desa Kayen. Saat menyeberang jalan, korban terlihat mengenakan caping. Namun sial, hembusan angin yang begitu kencang, sempat menghempas caping si nenek hingga terlepas dari kepala. “Caping yang dikenakan korban, jatuh terlempar ke aspal jalan,” tutur Riyan, salah seorang tetangga korban.
Sadar kalau caping yang dikenakan kabur terbawa angin, tanpa pikir panjang, si nenek apes itu lantas berusaha mengambilnya.  Namun naas, saat tubuh wanita sepuh itu berada persis di tengah jalan, dari arah Timur melaju kencang iring-ringan Moge. Tak pelak, jarak yang sudah begitu dekatnya, membuat pengendara motor berkapasitas 500 cc tersebut hilang kendali. Sri Peni yang saat itu tengah mengambil capingnya ditengah jalan, akhirnya tersambar kendaraan yang melaju dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam tersebut.
Sangking kerasnya benturan, tubuh perempuan malang itu sempat terpental dan terseret beberapa meter dari lokasi kejadian. “Lima belas menit setelah kejadian, nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi. Mbah Sri Peni akhirnya meninggal dalam kondisi sangat mengenaskan. Diduga almarhumah mengalami trauma cukup serius dibagian kepala,” terang Riyan pada awak media.
Peristiwa laka lantas yang terjadi dikawasan JLS tersebut sempat mengundang tanggapan dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Rochmad. Anggota Unit Intel, Kodim 0801 Pacitan itu berharap, ada sanksi tegas terhadap tersangka kasus laka lantas tersebut. “Kalau perlu ditahan, jangan dilepas sebelum proses hukumnya tuntas,” kata Rochmad, secara terpisah.
Diakuinya, selama ini kerap kali iring-iringan sepeda motor tanpa pengawalan dari pihak berwajib melintas di kawasan JLS. Mayoritas, mereka tidak punya etika berkendara. Selain memacu motornya dengan kecepatan tinggi, mereka acap kali berlaku tidak sopan terhadap pengendara lainnya. Misalnya, dengan mengeluarkan kaki seperti posisi hendak menendang. Selain itu, hampir semua badan jalan, seakan-akan mereka kuasai. “Ini sangat membahayakan keselamatan orang lain,” kritik anggota TNI berpangkat bintara tersebut.
Karena itu, agar tidak lagi terjadi peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, Rochmad berharap ada tindakan represhif dari pihak berwajib terhadap iring-iringan konvoi sepeda motor ataupun mobil tanpa disertai pengawalan resmi dari pihak Kepolisian. “Ini pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati ketika berkendara. Utamanya saat melintas dikawasan padat penduduk, lingkungan perkantoran maupun sekolahan,” pungkasnya. (yun)

http://jurnalberita.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.