Masyarakat Pacitan Dewasa

0
61

Perawat, dokter dan petugas medis lainnya adalah satu dari garda terdepan penanggulangan penyebaran pandemi Covid-19. Tugas paramedis penuh risiko sampai-sampai mempertaruhkan nyawa sendiri.
Masyarakat Kabupaten Pacitan harus bijaksana dan arif melihat mereka, tanpa petugas medis tersebut bagaimana pasien dapat dirawat dan diterapi supaya sembuh. Bayangkan jika pasien itu adalah keluarga kita, atau bahkan justru kita yang menjadi pasien.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto meminta masyarakat Pacitan untuk tidak mengucilkan petugas medis, tidak menganggap petugas medis sebagai momok yang harus dijauhi.
“Mereka sudah rela berkorban demi umat manusia dengan berbagai risikonya, jadi jangan halang-halangi mereka untuk pulang bertemu dengan keluarganya,” kata Rachmad.
Petugas medis telah memperhitungkan berbagai kemungkinan untuk memutus penyebaran Corona, mulai dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan berbagai sterilisasi sebelum mereka benar-benar keluar dari ruang isolasi. Termasuk berbagai tes yang ketat.
“Ingat jauhi penyakitnya bukan orangnya. Bagaimana caranya, berkali-kali saya sampaikan gunakan masker, cuci tangan, social distancing itu penting,” tambah Dia.
Termasuk menolak jenazah yang akan dikebumikan, hal ini melanggar hukum dan larangan agama. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang sekalipun jenazah tidak memiliki potensi menularkan penyakit apapun alasannya. Justru malah provokator kejadian tersebut berakhir di balik jeruji besi. (budi/rozaq/riyanto/wr/DiskominfoPacitan).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.